Para pemimpin tinggi Hamas mengeklaim tidak berminat untuk memerintah Jalur Gaza atau pun memperbaiki kehidupan lebih dari 2 juta penduduknya, yang sebagian besar hidup dalam kemiskinan yang parah. Sebaliknya, mereka ingin terlibat dalam perang permanen dengan Israel untuk menopang perjuangan Palestina yang hingga kini masih diduduki.
Baca juga: Akhir Tragis Pemimpin Israel yang Membantai Warga Palestina
Dalam serangkaian wawancara dengan New York Times, Khalil al-Hayya, anggota badan pimpinan tertinggi Hamas, membela serangan mengejutkan kelompok tersebut pada 7 Oktober terhadap Israel, sehingga memicu respons besar-besaran militer Zionis. Al-Hayya mengungkap misi perang dengan Israel sekarang ini adalah mengangkat masalah Palestina, yang menurutnya mulai dilupakan oleh dunia internasional.
Baca juga: 10 Negara Pemilik Senjata Nuklir Terbanyak di Dunia
“Kami berhasil membawa kembali masalah Palestina ke meja perundingan, dan sekarang tidak ada seorang pun di kawasan ini yang merasa tenang,” katanya, yang berbicara dari Qatar. Selengkapnya simak infografis.
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.8023 seconds (1#140)