Submunisi bom tandan atau bom cluster yang belum meledak dan ranjau darat diduga “mencemari” ratusan ribu kilometer persegi atau sepertiga wilayah Ukraina. Itu diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Politik dan Pembangunan Perdamaian Rosemary DiCarlo kepada Dewan Keamanan PBB.
"Meriam yang tidak meledak akan terus menimbulkan bahaya bagi warga sipil selama bertahun-tahun yang akan datang,” katanya, dilansir RT. Dia seraya menambahkan bahwa “sepertiga” wilayah negara itu diduga ditutupi oleh berbagai amunisi, termasuk ranjau darat dan bom curah.
DiCarlo juga mengatakan bahwa anak-anak "terpengaruh secara tidak proporsional" oleh pertempuran yang sedang berlangsung karena mereka "dibunuh dan dilukai oleh senjata peledak dengan dampak area yang luas di daerah berpenduduk." Simak selengkapnya di infografis.
(udi)
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari