Pembuat senjata Rusia telah mempelajari dengan cermat senjata-senjata Barat yang didapat selama pertempuran di Ukraina dan menggunakan pengalaman ini untuk kepentingan militer negara itu.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengungkapkan hal itu dalam artikel yang diterbitkan di majalah Natsyonalnaya Oborona (Pertahanan Nasional) pada Sabtu (25/2/2023). “Industri pertahanan negara kita bekerja sedemikian rupa sehingga tidak ada pasokan senjata Barat dalam jumlah besar kepada musuh kita yang dapat menjamin (Kiev) keuntungan di jalur kontak,” ujar Medvedev.
Menurut dia, selama konflik di Ukraina, Rusia berhasil tidak hanya memperluas produksi perangkat keras militer, tetapi juga memperkenalkan teknologi baru dan meningkatkannya, sambil tetap “berjalan”. Selengkapnya Simak Infografis
(mad)
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari