Kerabat korban serangan drone Amerika Serikat (AS) di Kabul, Afghanistan menolak permintaan maaf Washington. AS mengakui bahwa serangan drone yang mereka lakukan di dekat bandara Kabul pada 29 Agustus lalu menewaskan warga sipil dan bukan anggota ISIS-K.
Sepuluh warga sipil, termasuk seorang pekerja bantuan dan tujuh anak-anak tewas dalam serangan tersebut. Mohammad Nasim, paman dari Zamari Ahmadi, pekerja kemanusiaan yang menjadi korban serangan drone AS mengatakan, dia tidak bisa menerima permintaan maaf dari AS.
BACA JUGA : ----------------------------------------
DICAP TERORIS OLEH PBB, INI SOSOK PM AFGHANISTAN HASAN AKHUND
TALIBAN PAMER PASUKAN KHUSUS BERSENJATA CANGGIH, BADRI 313
“Ini tidak dapat diterima oleh kami. AS harus mengakuinya sebagai kejahatan perang ,” kata Nasim dalam sebuah pernyataan. Selengkapnya simak infografis.
Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved
photo/ rendering in 0.4603 seconds (1#140)