Megawati Tolak Presiden 3 Periode, Demi Duet Prabowo-Puan?
Pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang berkesan membela Presiden Jokowi dalam isu periodisasi masa jabatan presiden mengisyaratkan banyak makna . Menurut Direktur Riset Indonesia Presidential Studies (IPS), Arman Salam pernyataan itu bisa jadi merupakan teguran halus kepada Jokowi sebagai kader PDIP.
"Sebagai kader PDIP (Jokowi) itu jangan coba-coba mengubah konstitusi dengan amandeman UUD 45 . Kedua, bisa saja memberikan penegasan kepada publik kalau terjadi amandemen maka bukan "ulah" PDIP," ujarnya saat dihubungi, Jumat (26/3/2021).
BACA JUGA :
JOKOWI-SBY BISA MAJU DI PILPRES 2024, JIKA PRESIDEN 3 PERIODE MEGAWATI KRITIK JAKARTA KOTA AMBURADUL, INI RESPON M TAUFIK
Arman mengatakan, publik saat ini tahu bahwa hubungan PDIP dan Partai Gerindra sangat romantis. Sehingga, hubungan kedua partai tersebut memiliki makna akan dilanjutkan di Pilpres 2024. Soal siapa yang jadi presiden dan wakil presiden itu urusan politik antara Megawati dan Prabowo yang bisa diputuskan dalam 'makan bersama'