Mahkluk Bersisik Besi Penghuni Gunung Berapi Terungkap
Kamis, 25 Februari 2021 - 14:00 WIB
Misteri mahkluk penghuni gunung berapi dan cangkang logamnya baru-baru ini diungkap oleh para ilmuwan di Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong (HKUST).
Seperti dilansir dari sunnyskyz, Siput kaki bersisik besi, yang telah mengembangkan cangkang besi yang dapat bertahan hidup dalam “kondisi kehidupan yang mustahil” dari ventilasi vulkanik bawah air. Di atas semua itu, bagian licin yang menonjol keluar dari cangkang, yang dikenal sebagai kaki, dilapisi sisik dengan pelat besi. Ilmuwan meneliti 20 siput bersisik di sekitar 2.900 meter di bawah permukaan laut dari Samudera Hindia. Spesies ini telah ditemukan di kedalaman sekitar 2.400-2.800 meter di Samudera Hindia.
BACA JUGA :
PEMANASAN GLOBAL, KATAK TAK BISA MELOMPAT SAAT TUBUHNYA DEHIDRASI WOMBAT SATU-SATUNYA MAKHLUK BUMI YANG KOTORANNYA BERBENTUK KOTAK!
“Kami menemukan bahwa satu gen, bernama MTP – protein toleransi logam – 9, menunjukkan peningkatan 27 kali lipat dalam populasi dengan mineralisasi besi sulfida dibandingkan dengan yang tidak. Protein ini berfungsi untuk meningkatkan toleransi terhadap mineralisasi besi sulfida ion logam saat lahar panas mengalir. ‘kata Dr Sun Jin.
Seperti dilansir dari sunnyskyz, Siput kaki bersisik besi, yang telah mengembangkan cangkang besi yang dapat bertahan hidup dalam “kondisi kehidupan yang mustahil” dari ventilasi vulkanik bawah air. Di atas semua itu, bagian licin yang menonjol keluar dari cangkang, yang dikenal sebagai kaki, dilapisi sisik dengan pelat besi. Ilmuwan meneliti 20 siput bersisik di sekitar 2.900 meter di bawah permukaan laut dari Samudera Hindia. Spesies ini telah ditemukan di kedalaman sekitar 2.400-2.800 meter di Samudera Hindia.
BACA JUGA :
PEMANASAN GLOBAL, KATAK TAK BISA MELOMPAT SAAT TUBUHNYA DEHIDRASI WOMBAT SATU-SATUNYA MAKHLUK BUMI YANG KOTORANNYA BERBENTUK KOTAK!
“Kami menemukan bahwa satu gen, bernama MTP – protein toleransi logam – 9, menunjukkan peningkatan 27 kali lipat dalam populasi dengan mineralisasi besi sulfida dibandingkan dengan yang tidak. Protein ini berfungsi untuk meningkatkan toleransi terhadap mineralisasi besi sulfida ion logam saat lahar panas mengalir. ‘kata Dr Sun Jin.
(had)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!