Pemimpin Pemberontak: Kudeta Mengancam Nasib Gencatan Senjata

Jum'at, 05 Februari 2021 - 07:00 WIB
click to zoom
Gencatan senjata Myanmar yang rapuh dengan beberapa gerakan pemberontak etnis bersenjata berada dalam bahaya setelah kudeta militer Senin lalu.

Kekhawatiran itu disampaikan seorang perwakilan senior dari koalisi kelompok pemberontak Myanmar kepada Reuters. Lebih dari dua lusin kelompok etnis bersenjata aktif di perbatasan Myanmar. Beberapa telah menandatangani perjanjian gencatan senjata, sedangkan yang lain terus mengobarkan konflik yang berkobar secara sporadis.

BACA JUGA :

MYANMAR BLOKIR FACEBOOK, WHATSAPP DAN INSTAGRAM USAI KUDETA

SEBELUM KUDETA, IMF TERLANJUR KIRIM RP4,9 TRILIUN KE MYANMAR

Jenderal Yawd Serk dari Dewan Pemulihan Negara Bagian Shan (RCSS), yang juga bertindak sebagai ketua koalisi yang mewakili 10 kelompok dalam Perjanjian Gencatan Senjata Nasional (NCA), mengutuk kudeta militer pada hari Senin yang menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Simak Infografis
(mad)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!