Gunung Merapi Alami Guguran Lava dari Tebing 1954
Setelah statusnya ditetapkan menjadi siaga sejak 5 November 2020 lalu, hingga saat ini aktivitas kegempaan di Gunung Merapi tercatat masih cukup tinggi. Kegempaan dangkal yang dominan terjadi pada aktivitas kali ini mengakibatkan ketidakstabilan material lama yang ada di puncak.
Seperti pada Minggu pagi (22/11/2020), terjadi guguran tebing lava lama yang terpantau dari CCTV pengamatan Gunung Merapi yang dipasang di Deles pada pukul 06.50 WIB. Guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 82 detik.
BACA JUGA:
12 DESA MASUK ZONA BAHAYA, STATUS GUNUNG MERAPI SIAGA
GEMPA BUMI BERKEKUATAN 5,2 SR GUNCANG LEBAK BANTEN
Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi (BPPTKG-PVMBG) Hanik Humaida menyampaikan bahwa guguran tersebut merupakan guguran dari tebing lava 1954 yang berada di dinding kawah utara. Material jatuh ke dalam kawah dan hingga saat ini tidak berpengaruh pada aktivitas Gunung Merapi .