Fakta dan Mitos Seputar Imunisasi Menurut Kemenkes

Sabtu, 21 November 2020 - 17:00 WIB
click to zoom
Banyak sekali mitos yang beredar seputar imunisasi , hal ini menimbulkan kekhawatiran dan stigma di masyarakat. Namun apakah mitos tersebut benar? Yuk kita cek faktanya. Bisanya orang tua menganggap bayi atau anak akan mengalami demam pasca imunisasi. Ternyata itu hanyalah mitos. Faktanya, demam merupakan salah satu reaksi imun tubuh terhadap antigen yang dimasukkan melalui proses imunisasi.

"Demam ringan, ruam merah, bengkak merah, dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal dari tubuh, biasanya akan menghilang dalam 2-3 hari. Jika ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang serius seperti demam tinggi dan kejang, segera bawa anak ke Fasyankes (Fasilitas Pelayanan Kesehatan)," dalam cuitan akun media sosial Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Sabtu (21/11/2020).

BACA JUGA :

VAKSIN MODERNA KLAIM 94,5 PERSEN EFEKTIF LAWAN VIRUS CORONA

MANFAAT KESEHATAN DARI MELAKUKAN PUSH-UP TIAP HARI

Mitos atau fakta? Asi bisa menggantikan vaksin . Ternyata mitos. Nah, faktanya ASI dan vaksin saling melengkapi dalam membangun kekebalan tubuh bayi dan anak. Pemberian ASI eksklusif, disertai gizi yang cukup dan berimbang, memberikan anak perlindungan terhadap penyakit secara umum.
(son)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!