Keberadaan Burung Berjalan di Antartika Dilacak Drone Autonomus
Minggu, 08 November 2020 - 10:00 WIB
Keberadaan Penguin di Antartika akan dihitung jumlahnya oleh peneliti Universitas Stanford, Mac Schwager. Penguin sendiri termasuk burung yang tidak bisa terbang sehingga sayapnya digunakan untuk berenang. Schwager merupakan asisten profesor aeronautika dan astronautika di Universitas Stanford.
Dia dikenal karena karyanya dalam mengendalikan kawanan robot terbang secara otonom. Schwager secara tidak sengaja bertemu dengan Annie Schmidt dalam sebuah acara pernikahan. Annie Schmidt adalah seorang ahli biologi di Point Blue Conservation Science yang sedang mencari cara untuk menggambarkan koloni penguin besar di Antartika.
BACA JUGA :
DRONE SERANG TEMPUR WING LOONG-10 RESMI DIPERKENALKAN OLEH CHINA
DAHSYAT, DRONE MUNGIL BISA VIDEO 4K DAN TERBANG 31 MENIT
Tiga setengah tahun kemudian, mahasiswa pascasarjana Schwager, Kunal Shah, siap menerbangkan sistem pencitraan multidrone baru untuk uji terbang pertama di Antartika. Mereka juga mengoordinasikan penerbangan beberapa drone otonom kelas atas. Simak di infografis.
Dia dikenal karena karyanya dalam mengendalikan kawanan robot terbang secara otonom. Schwager secara tidak sengaja bertemu dengan Annie Schmidt dalam sebuah acara pernikahan. Annie Schmidt adalah seorang ahli biologi di Point Blue Conservation Science yang sedang mencari cara untuk menggambarkan koloni penguin besar di Antartika.
BACA JUGA :
DRONE SERANG TEMPUR WING LOONG-10 RESMI DIPERKENALKAN OLEH CHINA
DAHSYAT, DRONE MUNGIL BISA VIDEO 4K DAN TERBANG 31 MENIT
Tiga setengah tahun kemudian, mahasiswa pascasarjana Schwager, Kunal Shah, siap menerbangkan sistem pencitraan multidrone baru untuk uji terbang pertama di Antartika. Mereka juga mengoordinasikan penerbangan beberapa drone otonom kelas atas. Simak di infografis.
(son)