Fenomena Solar Maximum Berpotensi Membakar Satelit
Sabtu, 01 Juli 2023 - 22:00 WIB
Fenomena Solar Maximum (periode Matahari Maksimal )mendekati periode paling tinggi. Siklus aktivitas Matahari normalnya adalah sekitar 11 tahun sekali namun datang lebih cepat.Para ahli memperingatkan, solar maximum berkekuatan jauh lebih besar akan berikan dampak besar terhadap Bumi. Satelit di luar angkasa akan terbakar dan sebabkan internet mati total. Pada bulan Desember 2022, bintik Matahari telah mencapai puncaknya dalam delapan tahun.
Baca juga : Senjata Legendaris Rasulullah, 5 Fakta Pedang Zulfikar
Pada bulan Januari 2023. Seperti dilansir dari Live Science, Jumat (30/6/2023), para ilmuwan melalui pengamatan mendapatkan bahwa bintik Matahari yang muncul ternyata dua kali lebih banyak dari yang diprediksi NASA . Jumlah itu hampir tetap konstan selama beberapa bulan berikutnya. Jumlah total bintik Matahari yang diamati ini telah melampaui jumlah yang diperkirakan selama 27 bulan berturut-turut.
Baca juga : Megacar Koenigsegg Regera Menorehkan Rekor Ekstrem
Selama periode ini, aktivitas Matahari akan meningkat dan menyemburkan awan plasma panas dan memancarkan aliran radiasi yang kuat. Melihat semakin tingginya aktivitas Matahari belakangan ini, beberapa ilmuwan percaya bahwa Matahari Maksimal berikutnya yang mereka duga “semestinya” jatuh pada tahun 2025, sangat besar kemungkinannya sudah akan tiba pada akhir tahun ini. Alex James, fisikawan Matahari dari University College London mengatakan kepada Live Science, bahwa besarnya radiasi yang dipancarkan Matahari ke Bumi bisa menjadi masalah besar.Selengkapnya lihat infografis
Baca juga : Senjata Legendaris Rasulullah, 5 Fakta Pedang Zulfikar
Pada bulan Januari 2023. Seperti dilansir dari Live Science, Jumat (30/6/2023), para ilmuwan melalui pengamatan mendapatkan bahwa bintik Matahari yang muncul ternyata dua kali lebih banyak dari yang diprediksi NASA . Jumlah itu hampir tetap konstan selama beberapa bulan berikutnya. Jumlah total bintik Matahari yang diamati ini telah melampaui jumlah yang diperkirakan selama 27 bulan berturut-turut.
Baca juga : Megacar Koenigsegg Regera Menorehkan Rekor Ekstrem
Selama periode ini, aktivitas Matahari akan meningkat dan menyemburkan awan plasma panas dan memancarkan aliran radiasi yang kuat. Melihat semakin tingginya aktivitas Matahari belakangan ini, beberapa ilmuwan percaya bahwa Matahari Maksimal berikutnya yang mereka duga “semestinya” jatuh pada tahun 2025, sangat besar kemungkinannya sudah akan tiba pada akhir tahun ini. Alex James, fisikawan Matahari dari University College London mengatakan kepada Live Science, bahwa besarnya radiasi yang dipancarkan Matahari ke Bumi bisa menjadi masalah besar.Selengkapnya lihat infografis
(rei)