Google Diprediksi Akan Kalah Bersaing dengan Microsoft
Kamis, 11 Mei 2023 - 15:00 WIB
Google akhirnya meluncurkan Bard sebagai pesaing ChatGPT untuk menghadapi persaingan teknologi kecerdasan buatan milik Microsoft. Meski begitu, seperti yang dilansir dari laman Gizchina, masih banyak pengguna yang meragukan kemampuan Google di bidang AI. Padahal, perusahaan tersebut sebetulnya menjadi salah satu pelopor adanya kecerdasan buatan.
Baca juga: Investor AI Sebut Chat GPT-4 Lebih Berbahaya dari Senjata Nuklir
Seperti yang dikutip dari laman Gizchina, seorang senior engineer dari Google bernama Luke Sernau membagikan beberapa keraguannya. Sernau tampaknya prihatin dengan fokus Google untuk terus bersaing dengan OpenAI. Persaingan tersebut tampaknya memiliki konsekuensi negatif karena menyebabkan Google jadi mengalami kekalahan dari pesaing berbahaya lainnya. Pesaing yang dimaksud adalah komunitas open-source.
Baca juga: Biaya Operasional ChatGPT Sehari Tembuis Rp10 Miliar
Komunitas open-source sendiri adalah komunitas yang terdiri dari peneliti yang tidak bekerja dengan perusahaan teknologi manapun. Mereka mampu membuat penemuan dan kemajuan dengan lebih cepat dalam bidang kecerdasan buatan bahkan daripada Google dan OpenAI. Oleh karena itu, Luke Sernau menyarankan agar Google lebih berfokus berkolaborasi dengan komunitas open-source tersebut daripada bersaing dengan OpenAI. Baca juga: Saingi ChatGPT, Tujuh Perusahaan Ini Terlibat Perang AI
Baca juga: Investor AI Sebut Chat GPT-4 Lebih Berbahaya dari Senjata Nuklir
Seperti yang dikutip dari laman Gizchina, seorang senior engineer dari Google bernama Luke Sernau membagikan beberapa keraguannya. Sernau tampaknya prihatin dengan fokus Google untuk terus bersaing dengan OpenAI. Persaingan tersebut tampaknya memiliki konsekuensi negatif karena menyebabkan Google jadi mengalami kekalahan dari pesaing berbahaya lainnya. Pesaing yang dimaksud adalah komunitas open-source.
Baca juga: Biaya Operasional ChatGPT Sehari Tembuis Rp10 Miliar
Komunitas open-source sendiri adalah komunitas yang terdiri dari peneliti yang tidak bekerja dengan perusahaan teknologi manapun. Mereka mampu membuat penemuan dan kemajuan dengan lebih cepat dalam bidang kecerdasan buatan bahkan daripada Google dan OpenAI. Oleh karena itu, Luke Sernau menyarankan agar Google lebih berfokus berkolaborasi dengan komunitas open-source tersebut daripada bersaing dengan OpenAI. Baca juga: Saingi ChatGPT, Tujuh Perusahaan Ini Terlibat Perang AI
(udi)