Senjata Nuklir Amerika Serikat Ancaman Utama Dunia
Sabtu, 04 Maret 2023 - 20:00 WIB
Pemerintah China mencap Amerika Serikat (AS) sebagai ancaman nuklir utama di dunia. Beijing menuduh Washington berusaha mempertahankan hegemoni militer atas negara-negara lain setelah pejabat Amerika menyatakan perlunya memerintah dalam program senjata Beijing yang jauh lebih kecil. Pernyataan pemerintah China itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning dalam jumpa pers hari Jumat.
Baca juga: Rudal Asef Iran, Dapat Hantam Seluruh Israel
Pernyataannya muncul ketika dia diminta untuk menanggapi penasihat keamanan Presiden AS Joe Biden yang menyatakan Gedung Putih harus "menginvestasikan China" dalam pekerjaan untuk mengurangi ancaman nuklir.
Baca juga: Israel Ketar-Ketir, Iran Berupaya Memperoleh S-400
Meskipun pernyataan tersebut tidak secara eksplisit ditujukan kepada Beijing, aliansi QUAD--yang kadang-kadang disebut sebagai " NATO Asia"--sering kali menunjuk pada dugaan ancaman yang ditimbulkan oleh China di kawasan Indo-Pasifik. “China telah menyatakan posisi kami tentang QUAD pada beberapa kesempatan. Kami percaya bahwa kerja sama state-to-state harus konsisten dengan tren perdamaian dan pembangunan, alih-alih tentang menciptakan aliansi regional yang eksklusif," papar Mao.
Baca juga: Rudal Asef Iran, Dapat Hantam Seluruh Israel
Pernyataannya muncul ketika dia diminta untuk menanggapi penasihat keamanan Presiden AS Joe Biden yang menyatakan Gedung Putih harus "menginvestasikan China" dalam pekerjaan untuk mengurangi ancaman nuklir.
Baca juga: Israel Ketar-Ketir, Iran Berupaya Memperoleh S-400
Meskipun pernyataan tersebut tidak secara eksplisit ditujukan kepada Beijing, aliansi QUAD--yang kadang-kadang disebut sebagai " NATO Asia"--sering kali menunjuk pada dugaan ancaman yang ditimbulkan oleh China di kawasan Indo-Pasifik. “China telah menyatakan posisi kami tentang QUAD pada beberapa kesempatan. Kami percaya bahwa kerja sama state-to-state harus konsisten dengan tren perdamaian dan pembangunan, alih-alih tentang menciptakan aliansi regional yang eksklusif," papar Mao.
(udi)