5 Hewan yang Paling Sering Digunakan dalam Penelitian
Sabtu, 03 Desember 2022 - 12:00 WIB
Terdapat sejumlah hewan yang paling sering digunakan dalam penelitian atau eksperimen. Para peneliti menggunakan hewan-hewan ini guna menguji banyak hal. Sebut saja seperti kosmetik , obat-obatan, dan lain sebagainya. Dikutip dari laman Mspca Angell, diperkirakan sekitar 192,1 juta hewan digunakan setiap tahunnya untuk tujuan penelitian. Dari angka tersebut, kira-kira ada 100 juta di antaranya yang digunakan di Amerika Serikat.
Baca juga: Inggris Kirim Rudal Canggih Brimstone 2 ke Ukraina
Tikus
Dari sekian banyak hewan yang digunakan pada penelitian , tikus menjadi salah satu yang terbanyak. Pada pemilihannya, sejumlah peneliti menyebut bahwa penggunaan tikus ini tak membutuhkan banyak biaya. Lebih lanjut, tikus juga bisa dilakukan untuk berbagai penelitian, mulai dari kanker, pengujian obat-obatan tertentu, modifikasi genetik, dan lain sebagainya.
Baca juga: Mbappe-Enner Valencia Kuasai Top Skor Sementara Piala Dunia 2022
Cacing
Berikutnya ada cacing . Hewan berukuran kecil ini juga banyak digunakan para peneliti dalam berbagai eksperimen yang dilakukannya. Salah satunya adalah jenis cacing lilin yang sering digunakan dalam penelitian virulensi senyawa aktif farmakologis.Selengkapnya lihat infografis
Baca juga: Inggris Kirim Rudal Canggih Brimstone 2 ke Ukraina
Tikus
Dari sekian banyak hewan yang digunakan pada penelitian , tikus menjadi salah satu yang terbanyak. Pada pemilihannya, sejumlah peneliti menyebut bahwa penggunaan tikus ini tak membutuhkan banyak biaya. Lebih lanjut, tikus juga bisa dilakukan untuk berbagai penelitian, mulai dari kanker, pengujian obat-obatan tertentu, modifikasi genetik, dan lain sebagainya.
Baca juga: Mbappe-Enner Valencia Kuasai Top Skor Sementara Piala Dunia 2022
Cacing
Berikutnya ada cacing . Hewan berukuran kecil ini juga banyak digunakan para peneliti dalam berbagai eksperimen yang dilakukannya. Salah satunya adalah jenis cacing lilin yang sering digunakan dalam penelitian virulensi senyawa aktif farmakologis.Selengkapnya lihat infografis
(rei)