Dinilai Membebani Anak, Perlukah PR dari Sekolah Dihapus?
Jum'at, 18 November 2022 - 11:00 WIB
Geser layar untuk melihat slide berikutnya> > Banyak orang tua yang menilai pekerjaan rumah (PR) yang diberikan guru sangat membebani anak. Akibatnya, tidak jarang anak tertekan hingga mengalami stres. Apakah memang saatnya siswa dibebaskan dari tugas PR?
Baca juga: Penyakit Stroke-Jantung Sumbang Kematian Terbesar di Indonesia
Dorongan agar pemerintah menghapus PR sudah muncul sejak 2018, yakni saat menteri pendidikan dan kebudayaan dijabat Muhadjir Effendy.Namun, isu tersebut kembali mengemuka akhir-akhir ini seiring kebijakan sejumlah daerah yang resmi melarang guru memberi PR kepada siswa SD dan SMP.
Baca juga: Kasus Covid Omicron XBB Indonesia Terbanyak di Asia Tenggara
Pemerintah Kota Surabaya sejak 10 November 2022 resmi melarang guru memberi PR kepada siswanya. Pemkot Mojokerto juga memberlakukan aturan serupa. Daerah di Jawa Timur ini resmi melarang guru memberikan PR kepada siswa sejak 28 Oktober 2022. Simak infografis.
Baca juga: Penyakit Stroke-Jantung Sumbang Kematian Terbesar di Indonesia
Dorongan agar pemerintah menghapus PR sudah muncul sejak 2018, yakni saat menteri pendidikan dan kebudayaan dijabat Muhadjir Effendy.Namun, isu tersebut kembali mengemuka akhir-akhir ini seiring kebijakan sejumlah daerah yang resmi melarang guru memberi PR kepada siswa SD dan SMP.
Baca juga: Kasus Covid Omicron XBB Indonesia Terbanyak di Asia Tenggara
Pemerintah Kota Surabaya sejak 10 November 2022 resmi melarang guru memberi PR kepada siswanya. Pemkot Mojokerto juga memberlakukan aturan serupa. Daerah di Jawa Timur ini resmi melarang guru memberikan PR kepada siswa sejak 28 Oktober 2022. Simak infografis.
(vid)