Jumlah Warga Inggris yang Ikut Berperang di Ukraina
Kamis, 16 Juni 2022 - 11:04 WIB
Sebanyak hampir 3.000 warga negara Inggris bertempur bersama pasukan Ukraina melawan pasukan Rusia. Surat kabar Inggris The Independent melaporkan hal itu pada Selasa (14/6/2022), mengutip seorang komandan unit sukarelawan asing Legiun Georgia. Mamuka Mamulashvili yang memimpin Legiun Georgia, mengatakan total hampir 20.000 pejuang asing saat ini bertugas di unit sukarelawan di Ukraina.
Baca juga : Jumlah Nuklir Terbaru Rusia, Bikin AS Ogah Perang Langsung
Menurut perkiraan Mamulashvili, hampir sepertujuh dari mereka adalah warga negara Inggris, atau hampir 3.000 orang. Komandan itu melanjutkan untuk mengungkapkan warga Inggris adalah kelompok kedua yang paling banyak di antara para pejuang luar negeri, diikuti warga Amerika Serikat (AS). London belum menerbitkan penghitungan resmi warga Inggris yang pergi berperang untuk Ukraina.
Baca juga : Rusia Bombardir Severodonetsk, akan seperti Mariupol?
Sejak Moskow menyerang tetangganya, para pejabat tinggi Inggris telah mengirim pesan beragam tentang sukarelawan Inggris yang menuju ke zona konflik. Berbicara di program Sunday Morning BBC One pada akhir Februari, Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Liz Truss berpendapat, “itu adalah sesuatu yang orang dapat membuat keputusan mereka sendiri.” Selengkapnya Simak Infografis
Baca juga : Jumlah Nuklir Terbaru Rusia, Bikin AS Ogah Perang Langsung
Menurut perkiraan Mamulashvili, hampir sepertujuh dari mereka adalah warga negara Inggris, atau hampir 3.000 orang. Komandan itu melanjutkan untuk mengungkapkan warga Inggris adalah kelompok kedua yang paling banyak di antara para pejuang luar negeri, diikuti warga Amerika Serikat (AS). London belum menerbitkan penghitungan resmi warga Inggris yang pergi berperang untuk Ukraina.
Baca juga : Rusia Bombardir Severodonetsk, akan seperti Mariupol?
Sejak Moskow menyerang tetangganya, para pejabat tinggi Inggris telah mengirim pesan beragam tentang sukarelawan Inggris yang menuju ke zona konflik. Berbicara di program Sunday Morning BBC One pada akhir Februari, Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Liz Truss berpendapat, “itu adalah sesuatu yang orang dapat membuat keputusan mereka sendiri.” Selengkapnya Simak Infografis
(mad)