Greenpeace Cegat Kapal Pertamina yang Angkut Minyak Rusia
Senin, 04 April 2022 - 21:30 WIB
Aktivis Greenpeace mencegat pengiriman minyak Rusia di lepas pantai Denmark, Kamis (31/3/2022). Dari dua kapal yang dikepung, salah satunya merupakan kapal Pertamina Prime. Mengutip laman resmi Greenpeace, Senin (4/4/2022), pengiriman dilakukan kapal Seaoath yang memuat 100.000 ton minyak ke kapal Pertamina Prime.
Baca juga: Pertamina Resmi Naikkan Harga Pertamax Mulai Hari Ini
Adapun blokade dilakukan dengan berenang dan mengendarai kayak untuk menghampiri kapal tersebut. Aktivis Greenpeace mengatakan, aksi tersebut diserukan untuk mendukung larangan impor bahan bakar dari Rusia imbas serangan militer yang dilakukan negara tersebut ke Ukraina. "Jelas bahwa bahan bakar fosil dan uang yang mengalir ke dalamnya adalah akar penyebab krisis iklim, konflik, dan perang yang menyebabkan penderitaan besar bagi orang-orang di seluruh dunia," ujar Kepala Greenpeace Denmark Sune Scheller.
Baca juga: Ukraina Inginkan Sistem Rudal Canggih seperti punya Indonesia
Layanan pelacakan yang diluncurkan oleh Greenpeace Inggris telah mengidentifikasi adanya 299 supertanker yang membawa minyak dan gas dari Rusia sejak awal invasi ke Ukraina pada 24 Februari, dan 132 di antaranya menuju Eropa.
Baca juga: Pertamina Resmi Naikkan Harga Pertamax Mulai Hari Ini
Adapun blokade dilakukan dengan berenang dan mengendarai kayak untuk menghampiri kapal tersebut. Aktivis Greenpeace mengatakan, aksi tersebut diserukan untuk mendukung larangan impor bahan bakar dari Rusia imbas serangan militer yang dilakukan negara tersebut ke Ukraina. "Jelas bahwa bahan bakar fosil dan uang yang mengalir ke dalamnya adalah akar penyebab krisis iklim, konflik, dan perang yang menyebabkan penderitaan besar bagi orang-orang di seluruh dunia," ujar Kepala Greenpeace Denmark Sune Scheller.
Baca juga: Ukraina Inginkan Sistem Rudal Canggih seperti punya Indonesia
Layanan pelacakan yang diluncurkan oleh Greenpeace Inggris telah mengidentifikasi adanya 299 supertanker yang membawa minyak dan gas dari Rusia sejak awal invasi ke Ukraina pada 24 Februari, dan 132 di antaranya menuju Eropa.
(rei)