Sejarah Bom Nuklir senjata paling berbahaya di Bumi
Selasa, 29 Maret 2022 - 19:00 WIB
Bom nuklir merupakan senjata paling berbahaya yang ada di muka Bumi ini. Satu nuklir dapat menghancurkan satu kota. Melansir un.org, bom nuklir amat berpotensi membahayakan lingkungan, membunuh nyawa hingga kehidupan generasi yang akan datang melalui efek jangka panjang yang ditimbulkan.
Baca juga : 3 Negara Kawasan Non-Eropa yang Menjadi Anggota NATO
Nuklir pertama kali dibuat pada Agustus 1942 oleh Amerika Serikat (AS) dalam sebuah proyek yang disebut Manhattan Project. Proyek Manhattan adalah upaya yang dipimpin Amerika Serikat untuk mengembangkan bom atom fungsional selama Perang Dunia II. Proyek Manhattan dimulai sebagai tanggapan atas kekhawatiran terhadap para ilmuwan Jerman yang telah mengerjakan senjata menggunakan teknologi nuklir sejak 1930-an.
Baca juga : 4 Bazooka yang Paling Sering Digunakan dalam Perang
Pada 28 Desember 1942, Presiden Franklin D. Roosevelt mengizinkan pembentukan Proyek Manhattan untuk menyatukan berbagai ilmuwan dan pejabat militer yang bekerja pada penelitian nuklir. Sebagian besar pekerjaan di Proyek Manhattan dilakukan di Los Alamos, New Mexico, di bawah arahan fisikawan teoretis J. Robert Oppenheimer.
Selengkapnya lihat infografis
Baca juga : 3 Negara Kawasan Non-Eropa yang Menjadi Anggota NATO
Nuklir pertama kali dibuat pada Agustus 1942 oleh Amerika Serikat (AS) dalam sebuah proyek yang disebut Manhattan Project. Proyek Manhattan adalah upaya yang dipimpin Amerika Serikat untuk mengembangkan bom atom fungsional selama Perang Dunia II. Proyek Manhattan dimulai sebagai tanggapan atas kekhawatiran terhadap para ilmuwan Jerman yang telah mengerjakan senjata menggunakan teknologi nuklir sejak 1930-an.
Baca juga : 4 Bazooka yang Paling Sering Digunakan dalam Perang
Pada 28 Desember 1942, Presiden Franklin D. Roosevelt mengizinkan pembentukan Proyek Manhattan untuk menyatukan berbagai ilmuwan dan pejabat militer yang bekerja pada penelitian nuklir. Sebagian besar pekerjaan di Proyek Manhattan dilakukan di Los Alamos, New Mexico, di bawah arahan fisikawan teoretis J. Robert Oppenheimer.
Selengkapnya lihat infografis
(rei)