E-Sports Menjadi Industri Raksasa dengan Nilai Rp14,6 Triliun
Selasa, 25 Agustus 2020 - 11:00 WIB
E-sports menjadi fenomena global dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini e-sports sudah menjadi industri raksasa dengan nilai mencapai USD1 miliar (sekitar Rp14,6 triliun).
Berbagai pengembang games kini berlomba untuk memproduksi beraneka games karena tuntutan e-sports. Sebut saja Electronic Arts, Blizzard Activision, hingga Codemasters telah menginvestasikan dana besar untuk kompetisi mereka. Brand besar yang juga ikut bermain pada e-sports adalah Intel, Red Bull, Dell, dan Acer.
BACA JUGA:
LUDO KING KALAHKAN POPULARITAS PUBG MOBILE
GARENA KOLABORASI DENGAN NETFLIX HADIRKAN MONEY HEIST DALAM GAME
Nilai ekonomi e-sports memang menjanjikan. Pada 2015 misalnya SuperData Research melaporkan industri e-sports telah menghasilkan pendapatan USD748,8 juta (Rp10,9 triliun). Asia menjadi pasar utama e-sports dengan pendapatan mencapai USD321 juta (Rp4,69 triliun). Kemudian pada 2018, pendapatan e-sports secara global bisa mencapai USD1,9 miliar (Rp27,8 triliun). Simak data selengkapnya pada infografis.
Berbagai pengembang games kini berlomba untuk memproduksi beraneka games karena tuntutan e-sports. Sebut saja Electronic Arts, Blizzard Activision, hingga Codemasters telah menginvestasikan dana besar untuk kompetisi mereka. Brand besar yang juga ikut bermain pada e-sports adalah Intel, Red Bull, Dell, dan Acer.
BACA JUGA:
LUDO KING KALAHKAN POPULARITAS PUBG MOBILE
GARENA KOLABORASI DENGAN NETFLIX HADIRKAN MONEY HEIST DALAM GAME
Nilai ekonomi e-sports memang menjanjikan. Pada 2015 misalnya SuperData Research melaporkan industri e-sports telah menghasilkan pendapatan USD748,8 juta (Rp10,9 triliun). Asia menjadi pasar utama e-sports dengan pendapatan mencapai USD321 juta (Rp4,69 triliun). Kemudian pada 2018, pendapatan e-sports secara global bisa mencapai USD1,9 miliar (Rp27,8 triliun). Simak data selengkapnya pada infografis.
(udi)