fakta Kenapa Orang Mesir Kuno Sangat Menyukai Kucing
Rabu, 05 Januari 2022 - 19:00 WIB
Orang Mesir kuno terkenal akan kecintaan mereka terhadap kucing yang tergambar jelas dari sejumlah artefak dan mumi yang ditemukan. Namun ada juga fakta kejam di balik kecintaan orang Mesir Kuno terhadap kucing yang masih diteliti hingga kini. Dikutip dari Live Science, Senin (3/1/2021), arkeolog melihat kecintaan orang Mesir kuno terhadap kucing luar biasa.
BACA JUGA : Piramida di Mesir Dibangun dari Susunan 2,3 Juta Blok Batu Granit
Bahkan arkeolog juga menemukan pemakaman khusus kucing yang berusia lebih dari 2.000 tahun.
Menurut sejarawan Yunani kuno Herodotus, orang Mesir akan mencukur alis sebagai tanda penghormatan ketika kucing keluarga mati. Penghormatan ini karena orang Mesir kuno menganggap dewa dan penguasa mereka memiliki kualitas seperti kucing.
BACA JUGA : Mumi Firaun Amenhotep I Dipindai Digital, Ternyata disunat
Bagi orang Mesir kuno, kucing seperti makhluk khusus yang patut diperhatikan. Sphinx Agung Giza, memiliki wajah manusia dan tubuh singa, mungkin adalah contoh paling terkenal dari monumen semacam itu. Demikian juga, dewi Sakhmet digambarkan memiliki kepala singa di tubuh seorang wanita. Dia dikenal sebagai dewa pelindung, terutama pada saat-saat transisi, termasuk fajar dan senja.
Selengkapnya lihat infografis
BACA JUGA : Piramida di Mesir Dibangun dari Susunan 2,3 Juta Blok Batu Granit
Bahkan arkeolog juga menemukan pemakaman khusus kucing yang berusia lebih dari 2.000 tahun.
Menurut sejarawan Yunani kuno Herodotus, orang Mesir akan mencukur alis sebagai tanda penghormatan ketika kucing keluarga mati. Penghormatan ini karena orang Mesir kuno menganggap dewa dan penguasa mereka memiliki kualitas seperti kucing.
BACA JUGA : Mumi Firaun Amenhotep I Dipindai Digital, Ternyata disunat
Bagi orang Mesir kuno, kucing seperti makhluk khusus yang patut diperhatikan. Sphinx Agung Giza, memiliki wajah manusia dan tubuh singa, mungkin adalah contoh paling terkenal dari monumen semacam itu. Demikian juga, dewi Sakhmet digambarkan memiliki kepala singa di tubuh seorang wanita. Dia dikenal sebagai dewa pelindung, terutama pada saat-saat transisi, termasuk fajar dan senja.
Selengkapnya lihat infografis
(rei)