Bos Raytheon: Teknologi Hipersonik AS Tertinggal Jauh dari China
Kamis, 28 Oktober 2021 - 07:00 WIB
Pemerintah Amerika Serikat (AS) tertinggal bertahun-tahun di belakang China dalam teknologi senjata hipersonik. CEO Raytheon Technologies Corp Gregory Hayes mengungkapkan penilaian itu pada Selasa (26/10/2021).
Senjata hipersonik mampu bergerak di atmosfer dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara. Senjata itu meski terdeteksi radar, akan sulit untuk dilumpuhkan.
BACA JUGA :
TES RUDAL HIPERSONIK GAGAL, AS SEMAKIN DIINGGAL CHINA DAN RUSIA
MALUNYA, KONVOI MILITER AMERIKA SERIKAT DIPAKSA PUTAR BALIK
“Meski Pentagon memiliki sejumlah program senjata hipersonik dalam pengembangan dan AS memahami teknologinya, China telah benar-benar menerjunkan senjata hipersonik,” ungkap CEO Raytheon Gregory Hayes dalam wawancara di acara “Balance of Power With David Westin” Bloomberg Television
Simak Infografis
Senjata hipersonik mampu bergerak di atmosfer dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara. Senjata itu meski terdeteksi radar, akan sulit untuk dilumpuhkan.
BACA JUGA :
TES RUDAL HIPERSONIK GAGAL, AS SEMAKIN DIINGGAL CHINA DAN RUSIA
MALUNYA, KONVOI MILITER AMERIKA SERIKAT DIPAKSA PUTAR BALIK
“Meski Pentagon memiliki sejumlah program senjata hipersonik dalam pengembangan dan AS memahami teknologinya, China telah benar-benar menerjunkan senjata hipersonik,” ungkap CEO Raytheon Gregory Hayes dalam wawancara di acara “Balance of Power With David Westin” Bloomberg Television
Simak Infografis
(mad)