Menghadapi Krisis Paling Parah, Lebanon di Ujung Kehancuran

Kamis, 06 Agustus 2020 - 18:30 WIB
click to zoom
Lebanon menghadapi krisis paling parah dan terburuk dalam sejarah sejak perang sipil 1975 -1990 dengan penurunan mata uang, inflasi, demonstrasi jalanan dan krisis ekonomi. Itu diperburuk dengan pandemi virus corona dan lockdown yang menyebabkan resesi ekonomi berkelanjutan.

Listrik padam di Lebanon bisa berlangsung selama lebih dari 20 jam dalam sehari. Sampah juga menumpuk di pinggir jalan. Antre membeli bahan bakar juga hingga beberapa kilometer dari stasiun pengisian. Hingga bagi warga Lebanon , mereka pun terbiasa dari satu bencana ke bencana lain atau dari satu krisis ke krisis lainnya.

BACA JUGA :

10 HAL YANG PERLU DIKETAHUI DARI LEDAKAN MENGERIKAN DI BEIRUT

TUNJUKKAN SOLIDARITAS, PIRAMIDA MESIR NYALAKAN LAMPU BENDERA LEBANON

Krisis di Lebanon menjadi semakin gelap karena banyak rumah sakit terancam ditutup karena tidak pasien tidak mampu membayar biaya perawatan dan tidak ada subsidi pemerintah. Banyak toko dan restoran ditutup karena tidak ada pasokan bahan makanan dan semakin sedikit pembeli. Kejahatan pun semakin merajalela. Polisi dan militer tidak bisa bertindak karena mereka tidak mendapat gaji dan jatah makanan.
(son)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!